Barangkali itulah yang kemudian membuat gusar Presiden Yudhoyono. Dalam sambutannya pada Peringatan Hari Ibu, Yudhoyono secara tegas menyampaikan angka 49,5 persen tersebut tidak akurat.
Seakan ingin memberikan data yang jujur, Yudhoyono kemudian menyampaikan bahwa dari tahun ke tahun angka kemiskinan menurun. Jika pada 1998 mencapai 24,1 persen, maka pada 2005 telah mencapai 15,9 persen.
Pernyataan Yudhoyono lagi-lagi benar. Tetapi periode yang dipilih bukan selama ia memerintah Indonesia, yang kita tahu pada periode tersebut, angka kemiskinan sebenarnya meningkat.
Melebih-lebihkan dan mengurang-ngurangkan. Itulah politik.